Selasa, 15 Maret 2011

Hama Ulat dan Bakteri Ancam Tanaman Jamur


MOJOKERTO, KOMPAS.com - Hama ulat, mrutu dan bakteri menjadi ancaman serius tanaman budidaya jamur tiram, jika tidak diantisipasi dengan sterilisasi kandang dan penyemprotan pestisida.
"Kalau untuk hama ulat tanaman budidaya jamur timar masih bisa diatasi dengan pestisida, tapi kalau bakteri saya tidak tahu harus dengan cara apa. Jika tanaman budidaya jamur tiram sudah terserang bakteri, tanaman jamur membusuk dan keluar ulatnya," kata Ainul Karim (34), Petani Tanaman Budidaya Jamur Tiram, hari Minggu (6/3/2011), di Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur
Ia mengatakan, jika tanaman budidaya jamur tiram sudah terserang hama ulat, mrutu dan bakteri, hasil tanaman pun bisa dipastikan bakal gagal panen. "Hasilnya bisa merosot lebih dari lima puluh persen dan tidak layak jual," katanya.
Agar tanaman budidaya jamur tiram minimal tercegah dari serangan hama ulat, mrutu dan bakteri, menurut Ainul,  setidaknya kandang tanaman jamur tiram harus steril. Artinya, sehabis panen jamur sepanjang empat-lima bulan, sisa-sisa tanaman harus dibersihkan dan kandang pun harus disemprot dengan formalin.
Ainul mengatakan, tanaman budidaya jamur tiram sangat prospektik, karena harganya stabil tidak seperti harga gabah yang kerapkali hancur saat musim panen.
"Selama lebih dari sepuluh tahun menjadi petani tanaman budidaya jamur tiram harganya stabil Rp 7.000-Rp 8.000 per kilo, dan menguntungkan kalau tanaman budidaya jamur tiram tidak diserang hama ulat, mrutu dan bakteri," katanya.
Ia mengatakan, jika tanaman budidaya jamur timar berhasil, pihaknya bisa meraup penghasilan Rp 3,2 juta per-1000 tanaman jamur tiram. "Sekarang ini saya punya dua kandang tanaman budidaya jamur tiram masing-masing 5.000 biji dan 3.500 biji," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar